Digelontor Dana Rp400 Juta, Sleman Berupaya Tingkatkan Produktivitas Kedelai
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Upaya peningkatan produksi komoditas kedelai di Sleman terus dilakukan. Dengan bantuan anggaran mencapai lebih dari Rp400 juta, pengembangan produktivitas kedelai di Sleman coba terus dikerek.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menuturkan pertanian Sleman memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah di Sleman.
Advertisement
Oleh karena itu, Kustini menilai menilai perlu adanya berbagai upaya untuk mendukung dan menjaga ketahanan pangan temasuk pada komoditas kedelai.
Kustini menjelaskan jika Pemkab Sleman mendukung pembangunan budidaya kedelai. Pengembangan ini harus dilakukan secara multiple helix. Di antaranya dengan melibatkan ahli-ahli pertanian dan perguruan tinggi di Sleman.
"Pengembangan komoditas kedelai hendaknya dilakukan secara multiple helix sehingga diharapkan produktivitas kedelai dalam negeri meningkat dan mengurangi impor kedelai sehingga petani kita sejahtera," ucap dia dalam acara Gerakan Tanam Kedelai Tahun 2023 di Bulak Kelompok Tani Sido Mulyo, Ketandan, Madurejo, Prambanan pada Jumat (16/6/2023).
BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Terima Tantangan Mentan Perluas Area Tanam Kedelai
Pada momen tersebut Kustini juga menyerahkan Dokumen Kajian Akademik Rancangan Peraturan Bupati (Raperbup) tentang Pengembangan Pertanian Organik Berbasis Kawasan.
Melalui kajian Raperbup Tata Kelola Pertanian Organik dari Universitas Gadjah Mada, Kustini berharap memotivasi petani kedelai untuk meningkatkan produktivitasnya dan memacu pengembangan pertanian organik di Sleman .
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menerangakan melalui Dana APBN Tugas Pembantuan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan DIY tahun 2023, petani di Sleman melakukan perluasan tanam kedelai.
Bantuan pengembangan kedelai digelontrokan di lahan seluas 242 hektar yang dikelola 29 kelompok tani, 10 Kalurahan di empat Kapanewon.
Adapun bantuan yang diterima petani antara lain benih anjasmoro 50 kg/hektare, NPK 50 kg/hektare, pupuk hayati 3 liter/hektare, bio pestisida 1 liter/hektare. "Dengan bantuan senilai total Rp.431.970.000 ini diharapkan memotivasi dan membangkitkan semangat petani bertanam dan meningkatkan produksi kedelai," tuturnya .
Di sisi lain upaya peningkatan produksi kedelai dilakukan dengan strategi penguatan tumbuh tanaman. Caranya yakni dengan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan yaitu pupuk organik, pupuk hayati, bio pestisida dan pestisida hayati yang membuat lahan menjadi subur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Takeda Perkuat Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dengue di Indonesia
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Sleman Hari Ini, Kamis 7 November 2024, Cek di Sini
- Prakiraan Cuaca di Jogja, Kamis 7 November 2024, BMKG: Cerah Berawan
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Kamis 7 November 2024, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Kamis 7 November 2024, Cek Persyaratannya
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro, Taman Pintar, Terminal Jombor dan Terminal Condongcatur
Advertisement
Advertisement